Amerika Serikat Berencana Mengevakuasi Ribuan Penerjemah Dari Afghanistan

Ribuan penerjemah yang telah bekerja berdampingan dengan pasukan AS selama dua dekade tetap berada dalam ketidakpastian, yang menyebabkan Washington mencari cara untuk melindungi mereka dari Taliban dan lainnya begitu pasukan AS pergi.


Seorang pejabat senior pemerintah membenarkan pernyataannya melalui laporan New York Times yaitu bahwa secara aktif bekerja pada setiap kemungkinan yang mungkin untuk memastikan dapat membantu evakuasi ribuan penerjemah dari Afghanistan. Rencananya adalah menggunakan kategori Visa Imigran Khusus untuk memproses penerjemah setelah mereka dipindahkan ke negara ketiga, mungkin pada bulan Agustus.


Beberapa penerjemah telah mendekam di birokrasi pemerintah selama bertahun-tahun dan masih menunggu untuk menerima visa. Pemerintah AS telah mengidentifikasi sekelompok pelamar yang sudah menunggu untuk segera pergi meninggalkan negara itu. Namun, memang tidak semudah itu untuk mendapatkan visa. 


“Inilah yang banyak dari kita minta. Jadi itu hal yang baik. Tapi saya tidak yakin bahwa setiap orang yang telah membantu kami dan banyak orang lain yang diancam oleh Taliban semuanya akan keluar dari negara itu pada bulan Juli, atau sebagian besar dari mereka bahkan ingin keluar dari negara itu pada bulan Juli, "kata perwakilan itu. Menurut Tom Malinowski (DN.J.) cara terbaik untuk membantu massa besar warga Afghanistan yang berisiko adalah membantu pemerintah Afghanistan bertahan dari serangan Taliban ini, tetapi justru kenyataannya tidak melihat cukup banyak gerakan. 


Di Kabul, kedutaan AS akan terus berfungsi bahkan setelah penarikan AS dan akan terus memperlakukan warga Afghanistan yang diidentifikasi memenuhi syarat,  serta akan terus meningkatkan sumber daya untuk memproses aplikasi semaksimal mungkin. Disisilain, tentu pemerintah AS juga akan terus bekerja dengan Kongres untuk mengidentifikasi dimana dapat membuat proses aplikasi SIV lebih efisien, termasuk menghilangkan dokumen duplikat dan menyesuaikan persyaratan yang tidak mempengaruhi keamanan nasional.


Menambah kerumitan adalah wabah Covid-19 di Kedutaan Besar AS di Kabul, dengan lebih dari 100 karyawan yang berhasil, yang mendorong kompleks untuk dikunci dan melemparkan kunci baru dalam upaya staf untuk menguraikan visa.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angkatan Laut Harus Membeli E-7A Wedgetail untuk Penggunaan Sehari-hari

Apakah Angkatan Darat mempertimbangkan untuk Memasukkan Kendaraan Listrik ke Dalam Armadanya?

Calon Visa Afghanistan akan Ditempatkan Di Sebuah Stasiun Militer di Virginia.