Memahami Pelajaran Berharga Di Tengah Pandemi Bersama Staf Militer Internasional NATO

Selama pandemi COVID-19, NATO dan sekutu berusaha untuk saling mendukung dan bermitra. Untuk mencapai hal ini, NATO membentuk Operation Allied Hand untuk menimbun peralatan medis dan membiayai perolehan pasokan tambahan. Banyak sekutu dan mitra, termasuk Austria, Azerbaijan, Israel, Finlandia, Qatar, Swedia, Swiss, Ukraina, dan Uzbekistan, telah menyumbangkan peralatan medis dan memberikan kontribusi keuangan, memastikan bahwa perawatan kritis tiba di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Memusatkan permintaan bantuan ini melalui EADRCC telah memungkinkan NATO, Sekutu, dan Mitra untuk lebih responsif dengan dukungan mereka. Sampai saat ini, NATO telah memberikan paket bantuan ke Moldova, Tunisia, Bosnia dan Herzegovina, Irak dan Ukraina.


Seiring kemajuan program vaksinasi di semua negara sekutu, NATO sekarang harus berusaha mengidentifikasi pelajaran untuk meningkatkan ketahanan sekutu dan manajemen krisis. Dengan bantuan jaringan luas pusat keunggulan (CoE), NATO bertujuan untuk mengumpulkan dan menganalisis masukan dari lebih dari 45 entitas NATO, termasuk 25 CoE. Secara paralel, Staf Militer Internasional NATO, di bawah naungan Divisi Keamanan Koperasi, juga akan bekerja dengan mitra untuk mengumpulkan pengetahuan berharga mereka.


Semua mitra NATO diundang untuk berpartisipasi secara virtual dalam pertemuan yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Francesco Diella. Setelah pengarahan oleh Asisten Kepala Staf Pengembangan Angkatan Bersenjata Komando Transformasi Sekutu, Brigadir Jenderal Lejins, tentang kemampuan NATO untuk memproses informasi sebagai organisasi pembelajaran, semua peserta terlibat dalam diskusi yang menarik dan produktif. “Kami harus banyak belajar dan banyak mendapatkan keuntungan dari berbagi pengalaman, kesuksesan, dan tantangan kami. Berdasarkan pengalaman bersama ini, kita dapat memastikan bahwa kita semua lebih siap, lebih kuat, dan lebih tangguh untuk menghadapi tantangan global berikutnya, ”tandas Mayor Jenderal Diella.


Pandemi ini juga menggarisbawahi perlunya menjaga hubungan kerja NATO dengan mitra. “Jarak atau batasan tidak dapat menjadi hambatan bagi komitmen berkelanjutan kami kepada mitra. Kami lebih bertekad dari sebelumnya untuk lebih aktif dan menemukan cara baru untuk berinteraksi dengan mereka. Pertemuan seperti ini, baik fisik maupun virtual, merupakan bagian penting dari kerja NATO dalam keamanan kooperatif. Kita harus bekerja sama untuk menumbuhkan kepercayaan yang telah kita bangun selama dua dekade terakhir, untuk meningkatkan pertukaran informasi dan mendukung tujuan misi kita, ”pungkas Mayor Jenderal.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angkatan Laut Harus Membeli E-7A Wedgetail untuk Penggunaan Sehari-hari

Apakah Angkatan Darat mempertimbangkan untuk Memasukkan Kendaraan Listrik ke Dalam Armadanya?

Calon Visa Afghanistan akan Ditempatkan Di Sebuah Stasiun Militer di Virginia.